Gus Muwafiq: Santri adalah Pilar Kokohnya Bangsa Indonesia

BeritaGus Muwafiq: Santri adalah Pilar Kokohnya Bangsa Indonesia

ISLAMRAMAH.CO – Gus muwafiq, kiai muda yang makin populer di kalangan umat Islam Indonesia memberikan ceramah tentang konsep bernegara ala Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan Wahabi yang menurutnya bertentangan dengan budaya dan Islam Indonesia. Menurut Gus Muwafiq, konsep yang dipakai HTI dan Wahabi tidak akan bisa bertahan di Indonesia karena Indonesia memiliki budaya yang berbeda dengan negara-negara Timur Tengah.

“Kenapa Hizbut Tahrir dilarang di Indonesia, Hizbut Tharir  mengajar amanu wa ‘amilu al-shalihat, tapi konsep baladil amin-nya Palestina. Salafi Wahabi kenapa lama-lama tidak cocok dengan Indonesia karena amanu wa ‘amilu al-shalihat, tapi konsep baladil amin-nya Saudi Arabia”, ujar Gus Muwafiq.

Kiai yang makin hari makin sering muncul terutama di laman Youtube tersebut meyakinkan kepada semua aparat keamanan bahwa santri selamanya tidak akan berkhianat kepada bangsa dan negara. Hal itu karena santri merupakan salah satu pilar kokohnya bangsa Indonesia dan menolak keras paham-paham yang mengancam keutuhan NKRI. Bagi santri, mempertahankan Tanah Air merupakan kewajiban agama.

“Maka aparatur keamanan di manapun jangan sekali-kali mencurigai santri, santri selamanya tidak akan pernah ingkar terhadap NKRI,” katanya.

Kiai humoris yang kerap membawa jamaahnya tertawa tersebut menambahkan tentang sikap orang-orang yang kerapkali ingin merubah dasar negara dengan alasan melakukan amanu wa ‘amilu al-shalihat. Namun demikian, mereka melupakan bahwa bangsa Indonesia tidak terdiri dari satu suku atau agama saja, melainkan terdiri dari beragam suku dan agama yang berbeda-beda.

“Kadang, orang-orang sekarang itu megatasnamakan amanu wa ‘amilu al-shalihat, tapi melupakan bangsa Indonesia,” pungkasnya.

 

Editor: Akhmad Khan

Redaksi Islam Ramah
Redaksi Islam Ramah
IslamRamah.co - Islam Ramah Bukan Islam Marah
Artikel Populer
Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.