Di negara demokrasi, memilih pemimpin adalah keniscayaan, khususnya ketika masa pemilihan umum (pemilu), baik pilpres, pilkada, maupun pileg. Setiap orang memiliki hak masing-masing untuk menentukan pilihannya. Selain dengan akal sehat dan menghindari praktik money politik, cara kita menentukan pemimpin juga melalui doa. KH. Mustofa Bisri pernah menganjurkan sebuah doa ketika akan memilih pemimpin. Gus Mus juga menganjurkan untuk membaca istighfar terlebih dahulu sebelum membaca doa ini.
اللَّهُمَّ لَا تُسَلِّطْ عَلَيْنَا – بِذُنُوْبِنَا – مَنْ لَا يَخَافُكَ وَلَا يَرْحَمُناَ
Allahumma lâ tusallith ‘alainâ—bidzunübinâ—man lâ yakhâfuKa walâ yarhamunâ…
Artinya: “Ya Allah ya Tuhan kami, janganlah Engkau kuasakan (jadikan pemimpin) atas kami—karena dosa-dosa kami—orang yang tidak takut kepadaMu dan tidak mempunyai belas kasihan kepada kami.”