Merawat Kesejahteraan Diri

KhazanahMerawat Kesejahteraan Diri

Islam adalah agama holistik yang mencakup berbagai aspek kehidupan, yakni spiritual, mental, fisik, dan sosial. Dengan mengamalkan Islam sesuai dengan ajaran al-Quran dan Hadis Nabi SAW, kebaikan dan hal positif akan terpancar dari tindakan dan perkataan kita. Walaupun Islam banyak mengajarkan tentang kepedulian, simpati, dan empati pada orang lain, serta tidak mementingkan diri sendiri di atas orang lain, Islam juga menekankan pentingnya menjaga kesejahteraan dalam diri kita dan menyeimbangkannya dengan yang di luar kita. Nabi Muhammad SAW bersabda, Sesungguhnya dirimu sendiri memiliki hak atasmu, maka berpuasalah dan berbukalah, shalat dan tidurlah. (HR. Abu Dawud)

Banyak hal yang dapat kita lakukan untuk mengembangkan diri dan merawat kesejahteraan fisik, psikologis, dan kehidupan sosial kita, dalam gaya hidup kita yang sibuk dan padat. Di antaranya, Islam mengajarkan kita untuk berpikir positif dan mengatasi perasaan negatif kita. Islam mengakui fakta bahwa manusia adalah makhluk yang lemah, dan ditantang oleh berbagai perasaan dan emosi negatif yang dapat menjerumuskan. Tetapi, Islam pula, melalui Nabi SAW, mengajarkan bagaimana kita dapat mengatasinya.

Salah satu emosi negatif adalah kemarahan, emosi yang kuat yang dapat merugikan bahkan membahayakan kita. Sebenarnya, jika rasa marah dikelola dengan bijak, emosi ini dapat menjadi komponen diri menuju keberanian dan perubahan menjadi lebih baik. Tapi jika kita tidak hati-hati, tekanan emosi itu bisa membuat kita merusak hal-hal di sekitar kita. Mulai dari benda-benda, pertemanan, silaturahmi, dan hubungan sosial lainnya yang penting, bisa hancur karena kemarahan yang tidak terkendali. Islam mengajarkan kita bagaimana menahan amarah, salah satunya dengan menundanya. Nabi SAW bersabda, Jika salah seorang dari kalian marah ketika dia berdiri, biarkan dia duduk sehingga kemarahannya akan meninggalkannya; jika tidak, biarkan dia berbaring. (HR. Abu Dawud)

Selain itu, mosi lain yang bisa menguras kita secara negatif adalah rasa dengki dan kebencian. Di dunia modern kita sekarang ini, Seseorang selalu bisa melihat kelebihan yang dimiliki orang lain. Tidak menutup kemungkinan, hal itu akan memicu rasa iri dalam diri kita. Bagaimana Islam mengajarkan kita untuk mengatasi ini? 

Nabi saw bersabda, Telah menyebar diantara kalian penyakit orang-orang sebelum kalian, yaitu kedengkian dan kebencian. Benci itulah pemangkas yang akan memangkas agama bukan memangkas rambut. Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah kalian beriman hingga kalian saling mencintai. Maukah aku beritahukan kepada kalian sesuatu yang jika kalian lakukan pasti kalian akan saling mencintai, yaitu sebarkanlah salam di antara kalian. (HR. at-Tirmizī)

Untuk mengatasi emosi negatif berupa rasa dengki, iri, cemburu, dan benci, Nabi SAW mengingatkan kita bahwa emosi negatif ini adalah penyakit yang merugikan kita secara spiritual dan emosional, memakan kesejahteraan kita dari dalam dan mencemari jiwa kita. Selain itu, Nabi SAW juga menganjurkan untuk menyebarkan salam kedamaian dan rasa kasih sayang untuk melawan perasaan negatif. Itulah wasiat Nabi SAW yang patut kita amalkan.

Selain merawat kesejahteraan psikologis kita melalui pengelolaan emosi, kita juga harus menjaga kesehatan fisik.Tubuh kita adalah anugerah utama dari Allah SWT, dengan tubuh ini pula kita beribadah dan menjalankan kewajiban sebagai manusia. Oleh karena itu, sudah menjadi tanggung jawab kita untuk merawat tubuh dan fisik kita. Salah satu cara yang diajarkan Islam kita adalah menjaga pola makan kita. 

Baca Juga  Allah SWT Memuliakan Seluruh Umat Manusia

Nabi saw bersabda, Tidak ada bejana yang dapat diisi oleh anak Adam yang lebih buruk dari perutnya, karena cukup baginya untuk menggigit beberapa suap untuk meluruskan punggungnya. . Namun jika ia tidak mampu, maka ia boleh mengisinya dengan sepertiga makanan, sepertiga minuman, dan sepertiga nafasnya. ( HR Ibn Majah)

Dalam hadits, Nabi kita saw memperingatkan kita tentang bahaya kerakusan dan mengajarkan kita alternatif cara mengatasinya, yaitu membatasi porsi kita. Selain menjaga pola makan, penting juga bagi seorang Muslim untuk menjaga kebersihan tubuh dan lingkungannya. Sebab, kebersihan sangat erat kaitannya dengan praktik ibadah-ibadah, terutama karena kebersihan disukai Allah SWT. Seperti yang dinyatakan dalam al-Quran, Dan Allah menyukai orang-orang yang berusaha mensucikan diri (QS At-Taubah: 108). Ada beberapa cara Islam menekankan kebersihan, seperti mengambil wudhu secara rutin, mandi, bersiwak, membersihkan pakaian, dan lain sebagainya.

Memang pada dasarnya, faktor psikologis dan fisik sangat mempengaruhi kesejahteraan dalam diri kita. Namun, tidak sampai di situ saja, hubungan sosial kita juga sangat penting bagi kedamaian diri kita. Menjadi seorang Muslim berarti kita memiliki peran dalam komunitas dan masyarakat kita. Hubungan kita dengan orang-orang di sekitar kita memainkan peran penting dalam kehidupan kita, serta mempengaruhi  kebahagiaan dan kesejahteraan mental kita.

Islam banyak mengajarkan kita tentang pentingnya menjaga hubungan baik dengan orang lain, bahkan dalam keadaan rumit sekalipun. Salah satunya, dengan menghentikan perdebatan atau pertengkaran dengan seseorang meskipun berada di pihak yang benar. Menghentikan perselisihan dan mengalah demi menjaga hubungan dengan orang lain merupakan tindakan heroik yang bernilai tinggi di hadapan Allah SWT, dan pahalanya amat besar dan indah, yaitu rumah di tepi taman surga. 

Rasulullah SAW bersabda, Aku menjamin sebuah rumah di tepi surga bagi orang yang meninggalkan debat kusir walaupun ia benar, sebuah rumah di tengah surga bagi orang yang meninggalkan dusta walaupun bercanda, dan sebuah rumah di puncak surga bagi orang yang baik akhlaknya. (HR. Abu Dawud)

Demi menjaga hubungan sosial kita dengan orang lain, cara Lain yang diajarkan Islam kepada kita adalah dengan bertukar hadiah. Diriwayatkan bahwa Nabi SAW sering mendapat hadiah dan membalasnya.  Tidak diragukan lagi, hal ini akan menumbuhkan rasa kasih sayang antara satu sama lain. Nabi SAW bersabda, Saling memberi hadiah dan kalian akan saling mencintai. (HR. Bukhari, dalam al-Adab al-Mufrad)

Singkatnya,  Islam mengajarkan kita tentang pentingnya memperhatikan dan merawat kesejahteraan diri, dan tetap menjaganya dalam gaya hidup kita yang sibuk dan padat. Poin-poin di atas hanyalah beberapa butir mutiara yang ada di samudera luas ajaran Islam yang telah disempurnakan untuk membimbing kita ke jalan yang benar. Mari kita terus bertumbuh dan berkembang dalam kebaikan dan keindahan Islam. Mari kita memperhatikan kesejahteraan, kebahagiaan, dan keselamatan orang lain serta diri kita sendiri. 

Selvina Adistia
Selvina Adistia
Redaktur Islamramah.co. | Pegiat literasi yang memiliki latar belakang studi di bidang Ilmu al-Quran dan Tafsir. Menuangkan perhatian besar pada masalah intoleransi, ekstremisme, politisasi agama, dan penafsiran agama yang bias gender.
Artikel Populer
Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.