Ibnu Athaillah: Jangan Merasa Aneh Jika Allah Menyelamatkanmu dari Jeratan Syahwat

KhazanahIbnu Athaillah: Jangan Merasa Aneh Jika Allah Menyelamatkanmu dari Jeratan Syahwat

Dorongan syahwat yang kuat kerap membuat manusia tidak sadarkan diri selain untuk memenuhi keinginannya. Namun, bukan berarti ia beranggapan tidak bisa keluar dari jeratan syahwat tersebut. Allah SWT memiliki cara yang tak terduga untuk menyadarkan dan menyelamatkan hambanya dari pemikiran sempit yang telah dikuasai kubang hawa nafsu.

Ibnu Athaillah as-Sakandari mengatakan dalam kitabnya Al-Hikam, Siapa yang merasa tidak mungkin diselamatkan Allah dari syahwatnya dan dikeluarkan-Nya dari kesalahannya, berarti menganggap lemah kuasa ilahi, padahal, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al-Kahfi: 45)

Ketika manusia tenggelam di luar kendalinya, ingatlah bahwa Allah SWT dapat menyelamatkan hambanya termasuk dari keburukan dan kelalaian. Setiap yang terjadi pada diri manusia itu berada dalam kuasa sang Ilahi, karena itu jangan putus asa tetap meminta pertolongan dengan penuh rasa kerendahan dan kehinaan.

Adakalanya Tuhan menguji manusia dengan berbagai cara agar kembali dekat dan menghamba kepadanya. Setiap keburukan yang ditimpakan kepada diri, boleh jadi agar kita dapat belajar rendah hati, tidak sombong terhadap kelebihan-kelebihan yang selama ini meliputi kehidupan seseorang, sehingga kembali diberi kesempatan untuk memperbaiki amal.

Bisa jadi, kegelapan datang menyergapmu untuk  mengingatkan anugerah Allah atas dirimu. Menurut Syekh Abdullah Asy-Syarqawi Al-Khalwati dalam syarah al-Hikam, kegelapan, dosa, kelalaian, dan maksiat dating kepadamu untuk mengenalkan anugerah Allah atau mengingatkanmu tentang pemberian Allah kepadamu berupa cahaya dan kedekatan-Nya. Terkadang petaka bisa menjadi nikmat. Penyebab turunnya petaka itu akibat kebanggaan ketaatanmu. Sebab itu, Tuhan mengingatkan agar seseorang mengetahui siapa dirinya dan tidak melampaui batas kadarnya.

Di samping, menjadi ujian dan siksa. Saat tak bisa melewati ujian, ia akan terperangkap dalam jeratan-jeratan syahwat yang terus membelenggunya dan ini menyiksa. Implikasinya pola hidup menjadi tidak sehat, karena pemikiran terganggu oleh hal-hal yang berorientasi pada ranah seksual. Terselamatkannya seseorang dari jeratan syahwat adalah kuasa Tuhan yang bukan mustahil bagi mereka yang memohon perlindungan dari maksiat dan terjaga dalam ketaatan.

Artikel Populer
Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.