Sunnah Ketika Memasuki Rumah Baru

KhazanahDoaSunnah Ketika Memasuki Rumah Baru

Memperoleh rumah baru jelas merupakan pencapaian penting dalam perjalanan hidup seseorang. Dengan banyak perasaan bahagia dan haru, seorang Muslim tentu berharap dapat memasuki fase kehidupan itu dengan sebaik-baiknya. Sebagai awal yang baru, menempati rumah baru merupakan kesempatan untuk memulai membangun hal baru yang lebih baik dan lebih indah. 

Apa yang bisa kita lakukan setelah menerima kunci rumah baru? Tentu saja ada beberapa sunnah dan etika yang dapat kita lakukan untuk menambah keberkahan di rumah yang akan kita tempati, agar menjadi tempat yang mengundang keridhaan dan perlindungan dari Allah SWT.

Pertama, kita harus menyambut rumah baru kita dengan banyak niat baik. Seperti niat untuk membangun keluarga yang sehat, menikmati kebersamaan keluarga, mengembangkan kebiasaan baik di rumah, mendidik anggota keluarga, Menempati rumah sebagai tempat meningkatkan ketaatan kenyamanan dalam beribadah. Bagaimanapun, niat yang baik di dalam hati adalah sumber dari semua kebaikan dalam tindakan kita.

Pengaruh dariniat tidak dapat diremehkan. Sebagaimana Rasulullah SAW selalu menekankan pentingnya niat. Beliau bersabda, Semua perbuatan tergantung niatnya, dan bagi tiap-tiap orang tergantung apa yang diniatkannya (HR. Bukhari). Niat adalah dasar dan tujuan utama dari semua yang kita lakukan, termasuk dalam menyambut rumah baru. Dengan niat, kita cenderung lebih sadar (mindful) pada hal-hal yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan.

Selanjutnya, ketika memasuki rumah baru, kita tidak boleh lupa mengucapkan basmalah dan hamdalah, serta memasukinya dengan kaki kanan. Hal demikian merupakan ekspresi dari pola pikir yang positif dan penuh harapan yang selalu dicontohkan Nabi SAW. Mengucapkan kalimat dzikir adalah satu hal sederhana yang sangat bermakna, sebab Nabi SAW memperingatkan kita bahwa, Setiap perkataan atau perkara penting yang tidak dibuka dengan dzikir pada Allah, maka terputus berkahnya (HR. Ahmad). Dalam banyak hadis pula, Rasulullah SAW senang mendahulukan sisi kanannya dalam segala hal, terutama ketika itu baik.

Baca Juga  Habib Luthfi bin Yahya yang Alim dan Arif

Kemudian, hal terpenting lainnya adalah berdoa. Kita dapat mengucapkan Doa tulus dalam bahasa apa pun yang kita ketahui. Yang penting adalah meminta kepada Allah apa yang kita butuhkan, terutama dalam hal perlindungan dan keberkahan. Nabi saw juga telah mengajari kita apa yang harus kita baca ketika kita memasuki suatu tempat baru. Doanya berbunyi,

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَ الْمَوْلِجِ وَخَيْرَ الْمَخْرَجِ بِسْمِ اللَّهِ وَلَجْنَا وَبِسْمِ اللَّهِ خَرَجْنَا وَعَلَى اللَّهِ رَبِّنَا تَوَكَّلْنَا

“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kebaikan memasuki rumah ini dan meninggalkannya. Dengan nama Allah – kami masuk, dan dengan nama Allah – kami keluar. Dan kepada Allah, Tuhan kami, kami bersandar” (HR. Abu Daud)

Doa lain yang dapat kita baca adalah sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits lainnya, Barang siapa masuk ke suatu tempat, lalu berdoa,

“أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ‏”

“Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk”,

 maka tidak ada yang membahayakannya sampai dia meninggalkan tempat itu (HR.Muslim)

Terakhir, seorang muslim yang memasuki rumah baru yang akan ditempatinya, juga dianjurkan untuk mengusir setan yang sebelumnya berada di sana, salah satunya dengan cara mengumandangkan adzan. Disebutkan dalam sebuah hadits bahwa,

Sesungguhnya jika setan mendengar adzan, ia akan lari ke tempat yang sangat jauh. (HR. Muslim). 

Semoga Allah SWT memberi kita berkah dan kemudahan untuk menjalankan amalan ini, serta meridhoi properti dan keluarga kita. Singkatnya, dalam upaya kita mengkondisikan rumah agar ideal untuk ditempati, kita harus memastikan bahwa rumah itu akan menjadi tempat yang bersih, aman, dan nyaman untuk orang yang kita cintai. Mari kita bertanggung jawab atas anugerah tempat tinggal yang telah kita terima.

Selvina Adistia
Selvina Adistia
Redaktur Islamramah.co. | Pegiat literasi yang memiliki latar belakang studi di bidang Ilmu al-Quran dan Tafsir. Menuangkan perhatian besar pada masalah intoleransi, ekstremisme, politisasi agama, dan penafsiran agama yang bias gender.
Artikel Populer
Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.