Akibat Berziarah ke Makam Imam Ali

KhazanahHikmahAkibat Berziarah ke Makam Imam Ali

Bagi sebagian orang berziarah ke makam orang salih dapat mendatangkan berkah. Ini yang menjadikan alasan mengapa makam-makam orang yang alim dan masyhur selalu dipenuhi banyak pengunjung. Salah satunya adalah makam Imam Ali. Ia yang dikenal karena kealimannya, sebagaimana keutamaannya yang kerap disabdakan Rasulullah SAW, tentu tempat pusaranya tak kalah saing menjadi target peziarah.

Dalam kisahnya, seorang ulama Bernama Mirza Muhammad Sadr al-Busyiri, pernah menceritakan pengalaman semasa kecilnya. Ketika ayahnya berangkat dari Najaf menuju India, umur Syekh Mirza saat itu baru berusia tujuh tahun dan sang adik berumur enam tahun. Sebab kepergian ayahnya yang lama sekali, uang yang menjadi keperluan keluarga kian menipis dan benar-benar telah habis. Tak ada hal yang bisa diperbuat, Kedua anak ini menangis kelaparan dan memeluk ibunya. Kemudian ibu berkata, “berwudhulah kalian.”

Setelah itu, ibunya memakaikan kedua anaknya pakaian yang bersih dan rapih, lalu membawa kami berziarah ke makam Imam Ali. Sesampainya di sana, sang ibu mengatakan, “Ibu akan duduk di bawah pintu makam, kalian masuklah ke kubur Imam Ali dan katakana kepadanya Amirul Mukminin (Imam Ali), bahwa mala mini ayah kalian belum pulang dan kalian dalam keadaan lapar. Mintalah keperluan kalian kepadanya, kemudian kembalilah kemari agar ibu bisa membelikan makanan untuk kalian.”

Mungkin karena masih sangat kecil dan polos, alhasil mereka benar-benar menuruti perkataan ibunya. Di sisi makam itu, kedua bocah kecil ini mengadu, “Ayah kami belum pulang dan kami sangat kelaparan. Berilah kami sesuatu agar ibu bisa membelikan makanan buat kami.”

Saat itu terdengar suara azan maghrib. Ketika mendengar adzan itu, aku berbisik pada adikku, “Kita jangan berisik, karena Amirul Mukminin sedang melaksanakan shalat maghrib. Kita duduk dan diam dulu di sini.” Begitu yang dipikirkan kala itu.

Baca Juga  Mengecam Kejahatan Perang Israel di Sheikh Jarrah

Kurang satu jam, tiba-tiba seorang laki-laki berdiri di hadapan kami dan memberi sekantung uang kepada kami seraya berkata, “Katakanlah pada ibu kalian, selama ayah kalian belum pulang dan ibumu butuh uang, suruhlah ibu kalian datang ke tempat ini.”

Kami pun sangat gembira, dengan pemberian uang dari laki-laki tersebut. Kami mengira orang tersebut adalah Amirul mukminin. (Padahal ketika itu Imam Ali sudah meninggal).

Pada situasi darurat, seseorang kerap kali mendapat pertolongan yang tak terduga-duga, baik dari orang yang tak dikenal maupun mereka yang tak pernah diketahui dari mana asal kemunculannya. Boleh jadi, hal tersebut karena kemurahan Allah SWT yang kita tak pernah mengetahui akan kehendaknya. Sedangkan Imam Ali dapat sebagai simbol bahwa berdekatan dengan orang yang shaleh tetap akan mendapat keberkahan kendati orang tersebut telah wafat.

Sumber kisah, Ketawa Sehat bareng Ahli Fikih, (2016)

Artikel Populer
Artikel Terkait

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.