Tokoh Intelektual NU: Pemikiran Moderat NU Harus Mendunia

BeritaTokoh Intelektual NU: Pemikiran Moderat NU Harus Mendunia

Islamramah.co, Lampung– Menjelang abad kedua berdirinya, Nahdlatul Ulama telah mapan dengan pemikiran-pemikirannya yang berhasil memoderasi umat Islam Indonesia. Dalam seminar bertema Satu Abad NU: Kemandirian dalam Berkhidmat untuk Peradaban Dunia, yang diselenggarakan PWNU DKI Jakarta (21/12), Zuhairi Misrawi mengatakan bahwa sudah saatnya pemikiran-pemikiran NU mendunia. 

Menurutnya, moderasi Islam ada di dalam NU. Dalam sejarahnya yang hampir melewati satu abad ini, NU berperan besar dalam menjaga Indonesia. Selain lahir dari pemikiran Hadratus Syaikh Hasyim Asy’ari, Islam moderat NU juga dikukuhkan dari hasil muktamar NU tahun 1984, ketika Gus Dur terpilih menjadi ketua umum PBNU. Saat itu tercetus tiga nilai dasar persaudaraan NU, yakni persaudaraan sesama Muslim (Ukhuwah Islamiyah), persaudaraan sebangsa (Ukhuwah Wathaniyah), persaudaraan sesama manusia (Ukhuwah Basyariyah).

“Pemikiran ini tidak dimiliki oleh negara-negara lain selain NU. Sehingga, pemikiran Moderat NU mulai diapresiasi Dunia” ucap tokoh muda yang kerap disapa Gus Mis ini. Ia juga bercerita tentang pengalamannya mendapat tepuktangan dan apresiasi yang luar biasa ketika berpidato membawakan tema Islam moderat ala NU di hadapan ulama-ulama dunia. Baginya, NU berhasil membangun karakter dan peradaban bangsa. Di usianya yang sudah mapan ini, sudah saatnya NU turut membangun peradaban dunia.

Zuhairi Misrawi juga menyampaikan pentingnya menerjemahkan pemikiran NU ke dalam bahasa arab, terutama melalui media-media Online. Hal itulah yang mendorongnya untuk meluncurkan sebuah website khazanah pemikiran Islam Indonesia yang berbahasa Arab. “Maka dalam Muktamar ke-34 ini, saya meluncurkan website berbahasa Arab, Khittah.id. Karena sebenarnya banyak warga NU bisa berbahasa arab. Agar NU menginspirasi Dunia”

Tokoh Intelektual NU yang kini menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Tunisia ini juga mengajak warga NU untuk bangga dengan pemikiran moderatnya, “Jangan merasa biasa saja menjadi NU, yang tahilan, yasinan. Padahal pemikiran moderat NU itu mulai diapresiasi dunia” Pungkasnya.

Selvina Adistia
Selvina Adistia
Redaktur Islamramah.co. | Pegiat literasi yang memiliki latar belakang studi di bidang Ilmu al-Quran dan Tafsir. Menuangkan perhatian besar pada masalah intoleransi, ekstremisme, politisasi agama, dan penafsiran agama yang bias gender.
Artikel Populer
Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.