Kebanyakan orang mengira, bahwa predikat saleh hanya berlaku bagi mereka yang rajin ke masjid, rutin membaca al-Quran, gemar bersedekah, atau tindakan lain yang biasa dipahami sebagai aktivitas ibadah. Padahal untuk menjadi saleh itu sederhana. “Tenaga medis yang menolong pasien itu ibadah, pasien husnudzan pada dokter juga ibadah, mengelola hidup pun ibadah. Demikian halnya anak yang mengurus keluarga adalah ibadah. Semuanya dalam Islam asal tidak maksiat itu dianggap ibadah”, terang Gus Baha.
Islam itu memudahkan, tidak menyulitkan. Kesalehan tidak hanya bisa diraih dari ibadah-ibadah mahdhah yang terstruktur dan berdalil. Terkadang hal-hal yang kita anggap sepele justru menjadi penyebab keridhaan Allah kepada hamba-Nya. “Dan untuk seseorang bisa menjadi kekasih Allah itu penyebabnya beragam. Ada yang karena merawat hewan ia pun dijadikan wali Allah. Ada yang menghilangkan duri di jalan, kemudian dijadikan kekasih Allah”, sambung kiai yang terkenal sederhana itu.
Penyebab keridhaan Allah yang diceritakan Gus Baha tadi adalah sesuatu yang ringan dan tak terduga. Bahkan orang yang merencanakan maksiat dan tak jadi melakukannya saja bernilai pahala. Untuk menjadi saleh dalam Islam tidaklah rumit. Cukup bagi kita untuk senantiasa berbuat baik secara tulus, melakukan sesuatu dengan penuh kesadaran. Orang saleh, mereka berhak mendapat keselamatan dunia dan akhirat. “Kata Nabi, apabila tidak bisa berbuat baik pada orang lain yang penting kita tidak mengganggu orang lain. Ini terhitung bagian dari sedekah kita”, tutup Gus Baha. []
