Gus Mis: Afghanistan Bisa Belajar dari Indonesia

Dunia IslamGus Mis: Afghanistan Bisa Belajar dari Indonesia

Perkembangan politik yang terjadi di Afghanistan begitu cepat, menyusul transisi kekuasaan dari Presiden Ashraf Ghani kepada Taliban. Hampir bisa dipastikan Taliban akan menjadi rezim yang berkuasa di negeri para mullah itu. Meskipun demikian, hal tersebut tidak mudah, karena Taliban mempunyai masa lalu yang kelam. Sebab itu diperlukan pemerintahan nasional yang merepresentasikan seluruh kelompok dan golongan di Afghanistan. Perlu kiranya Afghanistan belajar dari Indonesia. “Saatnya Afganistan belajar dari Indonesia dalam membentuk pemerintahan. Bahkan, Afghanistan bisa mengadopsi Pancasila sebagai ideologi yang dapat mempersatukan keragaman kelompok agama, suku, dan mazhab”, ujar Zuhairi Misrawi, yang biasa dipanggil Gus Mis (18/8).

Sebagaimana dimaklumi, bahwa Afghanistan sebenarnya pernah belajar rekonsiliasi dan menimba pengalaman dari Indonesia. Para ulama Afghanistan datang langsung ke Indonesia berdialog dengan para ulama NU. “Bahkan, setahu saya, ulama Afghanistan mendirikan NU Afghanistan. Mereka sangat terinspirasi dengan peran NU di Indonesia yang mampu membangun menjadi bagian penting dalam memperkokoh visi kebangsaan melalui prinsip, mencintai Tanah Air bagian dari iman”, ujar sosok kelahiran Sumenep Madura ini.

Saat ini, bola politik berada di tangan Taliban sebagai pihak yang berhasil mengusai sejumlah wilayah dan merebut istana kepresidenan Kabul. Taliban dalam pernyataan resminya berjanji untuk mengampuni para pejabat masa lalu, memberikan kebebasan pada perempuan, dan siap untuk bekerjasama dengan negara-negara lain.

Namun masalah yang dihadapi Afghanistan tidak mudah, karena Taliban mempunyai paham, ideologi, dan kelompok yang sangat eksklusif. Taliban bersikeras untuk menerapkan Syariat Islam ala mereka. “Ini tantangan serius yang dihadapi Taliban. Jika mereka memaksakan kehendak untuk monopoli kekuasaan dan ideologi, maka masa depan Afghanistan akan menghadapi tantangan serius. Sebab itu, saatnya mereka belajar dari Indonesia yang sudah terbukti membangun negara yang berdaulat dan berkemajuan di bawah payung Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika”, pungkasnya.

Artikel Populer
Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.