Kiai Bisri Musthofa: Pengarang Tafsir al-Ibriz

KolomKiai Bisri Musthofa: Pengarang Tafsir al-Ibriz

ISLAMRAMAH.CO, Dalam khazanah keilmuan Islam, karya-karya besar tidak hanya lahir dari ulama asal Timur Tengah. Ulama Indonesia juga banyak melahirkan karya dari berbagai bidang, termasuk dalam bidang tafsir al-Quran. Satu dari sejumlah ulama Indonesia yang memiliki karya besar adalah Kiai Bisri Musthofa. Beliau menulis kitab tafsir al-Ibriz li Ma’rifah Tasir al-Quran al-‘Azim yang menjadi salah satu kitab tafsir populer di kalangan masyarakat pesantren.

Kitab tafsir ini terbagi menjadi 3 jilid dan selesai beliau tulis pada tahun 1960 dengan jumlah halaman 2270. Tidak hanya di bidang tafsir, Kiai Bisri Musthofa juga banyak menulis karya lain di berbagai bidang kajian, seperti dalam bidang tauhid, fikih, tasawuf, hadis, hingga bahasa dan sastra Arab.

Selain itu, Kiai Bisri juga dikenal sebagai orator ulung. Beliau mampu mengutarakan hal-hal sulit menjadi begitu gamblang dicerna dan mudah diterima oleh berbagai kalangan. Hal-hal yang berat menjadi begitu ringan, sesuatu yang membosankan menjadi begitu mengasyikkan, bahkan sesuatu yang dianggap sepele menjadi begitu penting. Berbagai kritiknya sangat tajam, namun pihak yang terkena kritik tidak tersinggung karena disampaikan secara sopan dan menyenangkan.

Kiai Bisri lahir di desa Pesawahan, Rembang Jawa Tengah pada tahun 1925. Pada usia dua puluh tahun beliau menikah dengan Nyai Ma’rufah, putri dari seorang gurunya, Kiai Cholil tetangga desanya. Beliau dianugerahi delapan anak, yakni Cholil, Musthofa (Gus Mus), Adieb, Faridah, Najihah, Labib, Nihayah dan Atiqah.

Sejak kecil beliau telah belajar ilmu-ilmu agama Islam kepada ayah dan sejumlah kiai pesantren di Rembang. Setahun setelah menikah, beliau menunaikan ibadah haji yang kedua sekaligus memilih tetap bermukim di Mekkah untuk menimba ilmu agama. Di Mekkah beliau belajar khazanah keilmuan Islam kepada ulama-ulama besar, baik ulama asal Indonesia maupun ulama Mekkah sendiri. Di antara guru-guru beliau adalah Syeikh Baqir, Syeikh Umar Hamdan al-Maghriby, Syeikh Ali Maliki, Sayid Amin, Syeikh Hassan, Sayid Alwi dan sebagainya.

Baca Juga  Tidak Ada Paksaan dalam Berjilbab

Setelah dua tahun tinggal di Mekkah, Kiai Bisri kembali ke Tanah Air atas permintaan mertuanya. Setahun setelah itu, Kiai Cholil, sang mertua meninggal dunia. Kiai Bisri menggantikannya sebagai pimpinan pesantren. Di samping mengajar, beliau juga aktif mengisi ceramah dan pengajian. Di atas mimbar beliau dikenal memiliki penampilan dan orasi yang mempesona hingga mengundang decak kagum para jamaahnya.

Beliau sangat produktif melahirkan karya-karya keislaman. Kitab yang telah ditulis mencapai 54 buah judul, meliputi tafsir, hadis, akidah, fikih, sejarah nabi, balaghah, nahwu, sharaf, kisah-kisah, syi’ir, doa, khutbah dan sebagainya. Karya yang paling monumental adalah kitab Tafsir al-Ibriz (3 jilid) dan Kitab Sulamul Afham (4 jilid). Kitab tersebut banyak dipelajari oleh kalangan santri di Indonesia. Selain itu, beliau juga memiliki kitab tafsir Yasin dan kitab al-Iksier, sebuah kitab pengantar ilmu tafsir.

Pemikiran Kiai Bisri dikenal moderat, tidak condong kanan maupun kiri. Kita tahu, di kalangan pelajar muslim, ada dua kecenderungan memahami agama. Pertama mereka yang cenderung tekstual-skriptual, yakni mereka yang menjadikan teks agama apa adanya sebagai dasar argumen dan bersikap. Kedua, mereka yang cenderung rasional, kelompok ini memberikan interpretasi rasional terhadap teks keagamaan dan mengkontekstualisasikannya pada kebutuhan zaman.

Kiai Bisri Musthofa tidak termasuk dari dua kelompok tersebut. Beliau cenderung berada di tengah, tidak sepenuhnya mengedepankan sisi tekstual juga tidak sepenuhnya larut dalam pemikiran yang rasional. Pemikiran moderat itu tertuang dalam karya-karyanya. Sampai saat ini, kiai Bisri Musthofa cukup populer di kalangan masyarakat pesantren Indonesia. Tidak hanya karena mampu melahirkan karya besar, tetapi juga karena telah mencetak murid-murid dan keturunan yang kelak menjadi ulama besar.

Artikel Populer
Artikel Terkait