60 Tahun Harlah PMII: Khidmat untuk Negeri

Berita60 Tahun Harlah PMII: Khidmat untuk Negeri

ISLAMRAMAH.CO, Tepat hari ini (17 April), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) memasuki usia 60 tahun. Kader PMII se-Indonesia akan merayakan hari lahirnya dengan rangkaian Istighotsah dan Doa Bersama yang akan dilangsungkan secara online, Jumat (17/4). Perayaan ini akan dihadiri oleh para pendiri organisasi dan sejumlah muballigh terkemuka. Kader PMII berkomitmen untuk senantiasa berkhidmat kepada negeri.

“Kami akan adakan Istighotsah dan Doa Bersama Online di tanggal 17 malam pukul 20.00 WIB. Tiga pendiri PMII dan Mabinas hadir. Penceramah Gus Muwafiq atau Gus Miftah,” kata Ketua Umum PB PMII Agus Mulyono Herlambang.

Agus menjelaskan, bila diibaratkan dengan usia seorang manusia, 60 tahun merupakan usia yang sangat matang. PMII berupaya terus memaksimalkan peranannya bagi bangsa, negara dan agama melalui pendekatan-pendekatan kaderisasi dan program pengabdian kepada umat.   

Secara jumlah, ujar Agus, PMII sudah sangat mumpuni karena PMII termasuk organisasi yang paling banyak memiliki kader di seluruh kampus Indonesia. Setiap kepengurusan PB PMII dari tahun ke tahun, lanjutnya, selalu mengoptimalkan kaderisasi di kampus-kampus umum dan luar negeri.   

Selain itu, yang akan menjadi catatan penting PMII kedepan yakni penguasaan kader-kader terhadap dunia digital. Hal itu menurutnya penting, apalagi pandemi corona kedepan juga tidak ada yang bisa memprediksi kapan berakhir. Pandemi Covid-19, ucap dia, mengharuskan kader-kader PMII melek tekhnologi agara kerja-kerja organisasi tetap berjalan.   

“Dalam beberapa waktu yang akan datang, akan ada budaya yang berubah. Saat ini saja teman-teman sudah mulai rapat di aplikasi zoom dan sebagainya. Kalaupun sudah normal aktivitas akan berlanjut sehingga PMII kedepan harus punya aturan bagaimana menjalankan organisasi ini secara digital. Secara efektif,” tuturnya.   

Sebagaimana diketahui, PMII lahir di Surabaya 17 April 960. PMII didirikan dilatarbelakangi kebutuhan dalam menjawab tantangan zaman. Berdirinya organisasi ini bermula dari adanya hasrat kuat para mahasiswa NU untuk mendirikan organisasi mahasiswa yang berideologi Ahlusssunnah wal Jama’ah.

Kader PMII sendiri pada umumnya adalah mereka yang memiliki latar belakang Nahdlatul Ulama. Mereka tumbuh sebagai aktivis yang mengintegrasikan antara keindonesiaan dan keislaman. Organisasi ini juga dikenal telah memberikan kontribusi dan sumbangsih yang sangat besar bagi kalangan muda nasionalis yang relijius.

Artikel Populer
Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.