Ziarah Al-Kadzimain

KolomZiarah Al-Kadzimain

Pkl. 02.00 pagi, saya dan rombongan tiba di al-Kadzimain untuk ziarah ke Imam Musa al-Kadzim dan Imam al-Jawwad. Setelah mendarat di bandara Najaf, kami tidak meluangkan waktu sedikitpun untuk beristirahat. Kami langsung ziarah ke Samarra dan al-Kadzimain.

Itulah ungkapan cinta dari pencinta dan pengikut Ahlul Bait. Bagi saya yang tumbuh dalam tradisi NU, mencintai dan menghormati Ahlul Bait selalu kami kumandangkan dalam tahlil dan shalawat Asyghil yang dipopulerkan oleh Imam Ja’far al-Shadiq. 
Berziarah ke al-Kadzimain punya citarasa tersendiri. Masjid yang tidak terlalu luas, tapi terasa shalawat dan doa-doa terus berkumandang dari para peziarah. Saya langsung gunakan waktu untuk berziarah dan melaksanakan shalat tahajud sembari menunggu waktu shalat subuh berjemaah di Masjid al-Kadzimain.

Selain itu, saya sempat juga belanja dua buku tentang biografi Imam Ali bin Abi Thalib dan Imam Husein. Fenomena yang unik karena di masjid ada toko buku yang dibuka 24 jam. Rasa senang tiada terkira bagi pencinta buku seperti saya karena dapat membeli buku-buku yang berkualitas. Kebetulan saya sedang mempersiapkan penulisan 3 buku tentang sosok besar dalam Ahlul Bait, yaitu Sayyidah Fatimah al-Zahra, Imam Ali bin Abi Thalib, dan Imam Husein.

Sayangnya, kami dilarang membawa HP dan kamera ke dalam Masjid al-Kadzimain. Jadi maafkan tidak ada foto-foto di dalam masjid dan dharih Imam Musa al-Kadzim dan Imam al-Jawwad. Foto yang saya sebarkan adalah foto dari pintu utama dan suasana pasar di sekitar Masjid.

Zuhairi Misrawi
Zuhairi Misrawihttp://IslamRamah.co
Intelektual Muda Nahdlatul Ulama, Ketua Moderate Muslim Society (MMS), Jakarta
Artikel Populer
Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.