ISLAMRAMAH.CO, Indonesia adalah negeri dari keberagaman masyarakat Nusantara. Seluruh perbedaan di Indonesia, baik perbedaan suku, bahasa, ras, etnik bahkan agama, bukan menjadi persoalan yang bisa menimbulkan konflik. Keberagaman yang ada justru menjadi anugerah karena bangsa Indonesia berhasil besatu dengan tekad yang sama di bawah pondasi Pancasila. Tak hanya itu masyarakat juga bisa hidup guyup rukun, gotong royong dan saling berbagai di antara sesame masyarakat.
Selaras dengan hal itu, Mustasyar Mustasyar PBNU, KH Mustofa Bisri (Gus Mus), mengatakan Indonesia adalah rumah bagi kita semua. Karena itu masyarakat diminta untuk mencintai dan menjaga Indonesia. Pasalnya, udara Indonesia adalah udara untuk kita bernafas, makan-minum dari tanah Indonesia, bahkan kelak ketika meninggal, kita semua akan dikubur di tanah Indonesia.
“Kiai, saya menyatakan Indonesia adalah rumah. Kamu menghirup udara, udara Indonesia. Kita makan dan minum dari makanan dan minuman Indonesia. Ketika meninggal, kita akan kembali menyatu dengan tanah Indonesia,” kata Gus Mus saat mengisi pengajian Malam Puncak Hari Santri 2019 PCNU Pamekasan di Pesantren Miftahul Ulum Bettet, Pamekasan, Jawa Timur, Sabtu (26/10) malam.
Kiai yang juga dikenal sebagai budayawan tersebut juga mengingatkan masyarakat agar tetap mempertahankan budaya silaturrahmi sehingga tercipta kerukunan lingkungan. Menurut Gus Mus, sikap saling tolong menolong, rukun dan saling berbagi sesungguhnya adalah perintah dan ajaran langsung dari Nabi Muhammad Saw. “Kepedulian pada tetangga adalah perintah langsung dari Rasulullah SAW. Itu diamalkan secara istikamah sampai sekarang oleh orang desa,” pungkasnya.
