Indonesia Aman Berkat Peran Ulama Moderat

BeritaIndonesia Aman Berkat Peran Ulama Moderat

ISLAMRAMAH.CO, Kondisi Indonesia yang aman, damai dan masyarakatnya guyup rukun tak lepas dari peran ulama-ulama yang menyebarkan dan mendakwahkan Islam dengan moderat. Tidak seperti di wilayah lain, terutama negara-negara mayoritas penduduknya beragama Islam yang tengah dilanda konflik berkepanjangan, Indonesia sebagai negara Muslim terbesar di dunia mampu menjaga kerukunan dan kedamaian di antara keberagaman luar biasa. Bahkan Indonesia saat ini tengah dilirik dunia karena Islam yang ditampilkan penuh kesejukan dan harmoni di tengah-tengah perbedaan yang ada.

Selaras dengan kenyataan itu, Budayawan Zastrouw Al-Ngatawi menyatakan bahwa Indonesia hingga kini masih aman di antaranya berkat keberadaan para kiai dan ustadz yang aktif mengampanyekan Islam moderat dalam berdakwah. Ia bersyukur karena ulama-ulama moderat senantiasa bersuara Islam yang ramah dan tidak membiarkan kelompok radikalis agama menguasai Indonesia. Karena jika kelompok ekstremis dibiarkan, bisa jadi Indonesia mengalami nasib yang sama sebagaimana konflik banyak terjadi di Timur Tengah.

“Kalau ustadz moderat nggak muncul, kita sudah jadi Libya, kita sudah jadi Afghanistan, Syria. Kita masih bisa tetap santai seperti ini karena ustadz-ustadz, kiai-kiai yang moderat, yang inklusif tetap bergerak, menjadi jangkar, meskipun kadang suaranya gak terdengar,” kata Zastrouw saat mengisi Komunitas Musisi Mengaji (Komuji) di Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Jumat (26/7).

Menurut Zastrouw, kelompok-kelompok yang kerapkali menuduh kelompok lain sebagai bid’ah, sesat, musyrik bahkan kafir, sesungguhnya tidak memiliki kedalaman ilmu dan keluhuran akhlak. Kelompok tersebut hanya bermodalkan retorika kata-kata dan berani berbicara meskipun sebenarnya jauh di luar kebenaran. Maka akibatnya, banyak kebodohan-kebodohan diumbar di ruang publik.

“Ilmunya hanya modal semangat, tidak punya ilmu, dan tidak punya kearifan, akhirnya gampang dipakai, gampang dikompori, ya itu yang tadi kita sebut, ‘orang salah paham dikasih paham yang salah’, jadinya bahlul murokkab atau bahlul kuadrat karena modalnya cuma semangat doang,” ucapnya.

Artikel Populer
Artikel Terkait

1 KOMENTAR

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.