ISLAMRAMAH.CO, Setelah melalui momen bulan Ramadhan yang penuh sukacita dan kegembiraan, umat Islam kini mulai memasuki bulan syawwal. Pada bulan ini, umat Islam diminta untuk bersilaturrahim dengan tujuan saling meminta dan memberikan maaf atas kesalahan-kesalahan selama setahun berlalu. Pasca bulan Ramadhan, tantangan umat adalah memperkokoh tali persaudaraan antar sesama, serta mencegah segala bentuk perpecahan.
Menurut Kiai Ahmad Muwaffiq, atau akrab disapa Gus Muwafiq, setelah Ramadhan adalah momen paling pas untuk bersilaturrahim antar sesama. Di Indonesia, tradisi silaturrahim telah mengakar kuat dalam tradisi lokal masyarakat. Sementara di negara-negara lain, lanjut Gus Muwafiq, cukup sulit menemukan tradisi saling mengunjungi rumah masing-masing untuk bersilaturrahim dan bermaaf-maafan.
“Jadi Ramadhannya satu, sampingannya yang banyak. Kolak, mercon, takbir keliling, itu sampingnnya. Itu kehebatan orang Indonesia. Kalau di Arab, habis shalat Id, ke kebun binatang sama keluarga, dan sebagainya. Tidak ada silaturrahim, apalagi hal bi halal ,” tukas Gus Muwafiq dalam ceramahnya di Khazanah Islam di metrotv, (6/6).
Kiai muda yang ceramah-ceramahnya kerap mengandung humor tersebut menambahkan bahwa silaturrahi dapat memperkokoh persaudaraan. Tradisi tersebut sesuai dengan anjuran agama Islam untuk senantiasa menjaga tali persatuan dan kerukunan di tengah-tengah masyarakat. “Kekuatan silaturrahim inilah yang menghasilkan kita tak mudah tercerai berai,” pungkasnya.
[…] Sumber: IslamRamah.co dengan judul asli Gus Muwafiq: Silaturrahim Membuat Kita Tak Tercerai Berai […]