Kiai Said: Yang Bukan Ahli Agama Jangan Bicara Agama

BeritaKiai Said: Yang Bukan Ahli Agama Jangan Bicara Agama

ISLAMRAMAH.CO, Dalam perkembangan mutakhir, banyak ditemukan orang yang bukan ahli agama berbicara mengenai agama di depan publik. Tidak hanya di mimbar keagamaan saja, tetapi dalam media sosial banyak pula ditemukan ceramah-ceramah yang tidak sesuai dengan ajaran agama. Dalam standar paling rendah, setidaknya ahli agama adalah mereka yang pernah mengenyam pendidikan di pesantren.

Selaras dengan hal tersebut, menurut Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Prof Dr KH Said Aqil Siroj, masyarakat hendaknya proporsional ketika hendak berbicara agama. Kiai Said mengumpamakan seseorang yang hanya bermodal pengetahun di google mengenai kedokteran, tidak mungkin menjadi dokter. Begitu juga dengan masalah agama. Minimal mereka yang memiliki kualifikasi berbicara agama adalah mereka yang pernah mengenyam pendidikan pesantren.

“Mari kita profesional dan proposional. Yang bukan ahli agama jangan bicara agama. Yang ahli teknologi biarkan teknokrat yang bicara, bicara politik ya politisi, begitu juga seterusnya. Tolong yang bukan ahli agama jangan bicara agama,” Jelas Kiai Said dalam akun Chanel Youtube Najwa Shihab.

Kiai asal Cirebon itu juga mengingatkan bahwa ahli agama harus mengerti kaidah-kaidah dalam ilmu-ilmu al-Quran maupun hadis. Sebab, apabila hanya bermodalkan pengetahuan terjemahan semata, besar kemungkinan kesalahan akan terjadi. Sebab, terjemahan tidak selalui sesuai dengan konteks sebuah ayat atau hadis Nabi. “Ahli agama itu mengerti asbabun nuzul, riwayah dan dirayah, anwa’ul ayat. Hadis mutawatir, masyhur, aziz, shohih, hasan,” tegas Kiai Said.

Menurut Kiai Said, salah satu contoh orang yang tidak ahli agama adalah menggebu-gebu ketika hendak berbicara agama. Seolah-olah berbicara yang keras merupakan jihad dan semangat dalam menjalankan agama. Padahal, umat yang benar-benar semangat dalam beragama hendaknya senantiasa menimba ilmu sedalam dan seluas mungkin untuk belajar agama sesuai tuntunan para alim ulama. “Jihad diartikan ngomong keras. Jihad itu membangun kebaikan. Jihad itu menyolidkan masyarakat,” pungkasnya.

Artikel Populer
Artikel Terkait

2 KOMENTAR

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.