KH Agoes Ali Masyhuri: Kita Butuh Islam Ramah, Bukan Islam Marah

BeritaKH Agoes Ali Masyhuri: Kita Butuh Islam Ramah, Bukan Islam Marah

ISLAMRAMAH.CO, Islam merupakan agama yang memiliki misi mulia, yaitu menebar kedamaian bagi seluruh makhluk semesta alam, rahmatan lil’alamin. Meskipun demikian, ada saja sebagian kelompok yang tidak memahami esensi ajaran Islam sehingga kerapkali menampilkan Islam dengan kemarahan, bukan keramahan. Padahal, di dalam Al-Quran Allah menegaskan bahwa Islam merupakan agama kedamaian sebagaimana nama Islam itu sendiri yang bermakna damai.

Menurut KH Agoes Ali Masyhuri, umat Islam harus menampilkan perilaku yang ramah, bukan marah sehingga yang ada adalah kedamaian bagi setiap orang, bukan justru keonaran yang membuat pihak lain terganggu. Maka dari itu, jangan sampai umat Islam mau diadu domba melalui emosi-emosi mengatasnamakan agama karena bisa meruntuhkan nilai-nilai kebangsaan umat Islam Indonesia.

“Kita butuh damai bukan onar. Kita butuh Islam yang ramah, bukan Islam yang marah. Umat Islam jangan mau diadu domba. Jayalah Bangsaku. Jayalah Negeriku,” tulisan Kiai Agoes dalam akun twitternya, Jumat (02/11)

Kiai Agoes mengingatkan bahwa begitu besar dampak dari politik adu domba mengatasnamakan agama karena bisa menghancurkan peradaban suatu bangsa. Hal itu telah terjadi di banyak negara Timur Tengah yang hancur lebur berantakan karena perselisahan antar umat Islam sendiri. Mereka mudah diadu domba sehingga tidak mungkin membangun kerukunan di antara umat Islam sendiri dan umat agama lain.

“Ambillah pelajaran dan petunjuk kehancuran negara-negara yang ada di Timur Tengah, karena mereka tidak rukun dan mudah diadu domba,” jelas Pengasuh Pesantren Bumi Shalawat, Sidoarjo, Jawa Timur itu.

Maka dari itu, sikap yang paling mendesak ditampilkan oleh umat Islam Indonesia adalah dengan bersikap lemah lembut terhadap sesama. Karena sikap lemah lembut merupakan barometer dari keshalihan seseorang dalam beragama. “Bersikap lemah lembut kepada sesama merupakan salah satu bukti keshalihan seseorang dalam dimensi kemanusiaan,” tandasnya.

Artikel Populer
Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.