ISLAMRAMAH.CO, Peristiwa korupsi masal yang dilakukan para anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah di berbagai daerah menjadi keprihatinan seluruh elemen bangsa. Tindakan itu selain melanggar hukum yang berlaku di Indonesia, juga merupakan tindakan yang bertentangan dengan nilai-nilai agama, Pancasila dan budsya luhur bangsa. Perilaku korupsi mencerminkan pengabaian atas nilai etik dan moralitas masyarakat Indonesia.
Pesan itulah yang disampaikan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir sebagaimana dilansir kompas, Jumat (7/9). Menurutnya, peristiwa itu menunjukkan bahwa demokrasi di Indonesia menjadi sebatas prosedural semata, dan mengabaikan nilai-nilai moralitas bangsa.
Haedar menambahkan, sejatinya politik di Indonesia harus berlandaskan pada agama, Pancasila, dan budaya luhur bangsa. Tanpa melibatkan ketiga unsur itu, maka politik akan terjebak pada kepentingan pragmatis dan mengabaikan nilai-nilai bangsa. Para pelaku politik harus memegang teguh pada pesan-pesan agama, budaya dan Pancasila.
“Kenyataan itu membuktikan politik Indonesia sebatas demokrasi prosedural dan melandaskan diri pada hak politik belaka. Politik dan demokrasi mengabaikan nilai dan moralitas bangsa yang hidup di negeri ini yang berbasis pada agama, Pancasila, dan budaya luhur bangsa,” jelas Haedar Nashir.
