ISLAMRAMAH.CO – Masa muda biasanya ditandai dengan perilaku semaunya sendiri, begitu pula dalam menyikapi suatu masalah, biasanya pemuda kurang arif melihat suatu tantangan. Pemuda juga cenderung lebih memilih cara instan, kurang berpikir panjang dan sulit untuk menerima nasehat dari orang lain.
Dalam menyikapi masalah yang kerap dialami pemuda tersebut, Gus Mus, ulama terkemuka asal Rembang memberi pesan agar tidak langsung menyalahkan pemuda. Namun pemuda justru harus di dukung sebagai wujud pengembangan pemikirannya. Pemuda juga perlu terus menerus diberi semangat belajar agar tidak merasa benar sendiri.
“Untuk generasi muda, silakan berfikir segila mungkin, yang penting jangan berhenti belajar. Yang terjadi sekarang kan sudah merasa pintar, tidak mau belajar, sehingga sulit menerima nasihat kebaikan dari pihak lain,” ujar Gus Mus.
Tokoh yang juga sebagai Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu menjelaskan bahwa peristiwa yang jamak terjadi sekarang adalah saling menyalahkan terhadap praktik ritual keagamaan seseorang. Padahal selagi ada rujukan hukum yang jelas, praktik ritual tersebut hukumnya boleh saja dilaksanakan.
Menurut Gus Mus, orang beragama sama halnya dengan orang yang sedang belajar di sekolah. Ada tingkatan tertentu yang masing-masing memiliki tingkat pemahaman berbeda. Sebagaimana di sekolah, siswa Sekolah Dasar (SD) tentu saja berbeda pemahamannya dengan siswa Sekolah Menegah Pertama (SMP). Begitu juga dalam beragama, ada tingkatan di antara umat yang masing-masing memiliki pemahaman dasar, menengah bahkan ke atas.
“Orang beragama itu ada tingkatannya, ada yang masih SD, SMP, SMA dan seterusnya, jadi tak jarang karena tidak tahu yang SD menyalahkan yang SMA,” pungkasnya.
Oleh karena itu, menurut Gus Mus, umat sejatinya terus menerus saling belajar tanpa lelah. Yang salah bukan pemahaman atas apa yang dipelajarinya, melainkan suatu sikap ketika tidak mau dan memutuskan berhenti belajar. Karena itu, sebagai umat Islam kapan pun dan di mana pun, jangan pernah memilih untuk berhenti belajar.
