Kiai Said Aqil Siroj: Islam Mengajarkan Kesetaraan Sosial

BeritaKiai Said Aqil Siroj: Islam Mengajarkan Kesetaraan Sosial

ISLAMRAMAH.CO – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Kiai Said Aqil Siroj menegaskan bahwa kedatangan Islam ke Nusantara telah membawa perubahan sosial yang signifikan dalam membentuk struktur sosial masyarakat. Para pendakwah Islam awal di Indonesia mengajarkan pentingnya kesetaraan sosial, terutama menyangkut hajat dan martabat ‘wong cilik’ atau masyarakat kecil.

Sebagaimana diketahui, sebelum masuknya Islam di Nusantara, orang kecil terutama di Jawa tidak boleh menyebut dirinya “ingsun”. Istilah “ingsun” hanya berlaku untuk kalangan kelas atas seperti raja dan para bangsawan. Struktur sosial ini mengakar sangat kuat sampai terjadi perbedaan kelas yang cukup besar antara masyarakat kecil dengan penguasa.

Namun demikian, seiring datangnya para Wali Songo di Tanah Jawa untuk mendakwahkan ajaran Islam, perlahan struktur sosial tersebut mulai berubah. Para wali mendakwahkan pesan Islam yang mengajarkan pentingnya kesetaraan sosial.

“Para kiai datang mengajarkan, ‘ushalli fardaz zhuhri’, ‘niat shalat sopo ingsun’ ketika Shalat zhuhur. ‘nawaitul wudhu’a’ niat sopo ingsun ketika ngambil air wudhu. Orang kecil bahagia karena seumur-umur belum pernah menyebut ‘ingsun’ sebelum masuk Islam,” kata Kiai Said.

Kiai yang juga pengasuh pesantren At-Tsaqafah di Ciganjur tersebut menyebut bahwa sebelum datangnya Islam, masyarakat menyebut dirinya sebagai ‘kawulo’ atau suatu istilah untuk menyebut seorang budak. Menurut Kiai Said, perubahan ini merupakan kontribusi Islam yang luar biasa melalui dakwah guru-guru agama untuk menciptakan struktur masyarakat yang setara dan berkeadilan.

“Orang kecil ngomong ‘ingsun’? Kalu kita ini budak, kawulo,” Ujarnya.

Kang Said juga melanjutkan, bahwa jika Islam tidak masuk di Nusantara bisa jadi sampai hari kiamat orang kecil di Jawa tidak akan menyebut dirinya “ingsun”. Oleh karena itu, ajaran Islam tentang kesetaraan ini yang menjadi salah satu alasan mengapa masyarakat di Nusantara berbondong-bondong memeluk Islam.

Redaksi Islam Ramah
Redaksi Islam Ramah
IslamRamah.co - Islam Ramah Bukan Islam Marah
Artikel Populer
Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.