Ketika Arab Pegon Menggema di Masjidil Haram

BeritaKetika Arab Pegon Menggema di Masjidil Haram

ISLAMRAMAH.CO – Arab pegon yang sering kita dengar sebagai metode pengajaran dalam pesantren-pesantren Indonesia ternyata sudah pernah diajarkan di Masjidil Haram. Syaikh Mahfudz at-Tarmasi adalah seorang ulama yang telah melakukannya.

Siapa yang tidak kenal Syaikh Mahfudz at-Tarmasi ulama kharismatik yang berasal dari Pacitan dengan segudang ilmu. Hampir semua ulama Indonesia pernah menikmati segarnya ilmu dari beliau, termasuk K.H. Hasyim Asy’ari sebagai pendiri Nahdlatul Ulama belajar  kitab Shahih Bukhari dari Syaikh Mahfudz at-Tarmasi.

“Di Masjidil Haram pernah ada pengajian utawi iki iku oleh Syaikh Mahfudz at-Tarmasi dan banyak sekali yang mendengarkan, baik dari habaib maupun sayyid, termasuk sayyid Alawi al-Maliki dan Umar Khamdan”, ujar KH.  Abdul Qayyum Mansur yang sering disapa dengan Gus Qayyum dalam suatu ceramahnya di Madrasah TBS Kudus.

Ia juga menegaskan masih menyimpan manuskrip karya Syaikh Mahfudz at-Tarmidzi. “Saya adalah salah satu orang yang masih menyimpan manuskrip atau muthallaqat dari Syaikh Mahfudz at-Tarmidzi berupa kitab Tafsir Baidlawi yang sering dibacakan ayah saya”.

Ulama Nusantara sudah lama dikenal dunia internasional dengan keilmuannya. Kita sebagai generasi penerus para ulama sejatinya dapat mampu meniru spirit dan meneruskan perjuangan-perjuangan para ulama terdahulu. Ikut serta membesarkan dan mengenalkan ajaran Islam ke kancah internasioal dengan cara-cara yang elegan dan cerdas, bukan dengan cara-cara yang tidak mendidik atau bahkan sampai merugikan orang lain.

Syaih Mahfudz at-Tarmasi dan Arab Pegon adalah bukti nyata bahwa keilmuan ulama Indonesia sudah diakui oleh dunia sejak dulu. Bahkan di tempat yang paling sakral menurut umat Muslin, yakni di Masjidil Haram sekalipun.

Redaksi Islam Ramah
Redaksi Islam Ramah
IslamRamah.co - Islam Ramah Bukan Islam Marah
Artikel Populer
Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.