ISLAMRAMAH.CO – Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir meminta kader Muhammadiyah tidak bersikap konservatif. Seluruh pelajar dan mahasiswa yang berafiliasi dengan organisasi kemasyarakatan Muhammadiyah di manapun berada yang tengah menimba ilmu dihimbau jangan sampai pulang ke Indonesia kemudian menjadi kader yang konservatif. Seruan itu ia sampaikan saat meresmikan Markas Dakwah Muhammadiyah di Kairo, Mesir (5/4).
Haedar menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai Islam Indonesia dan membentengi diri dari sikap konservatif. Menurut dia, sikap konservatif sejatinya adalah bentuk pengkhianatan atas pendirian Muhammadiyah itu sendiri karena bertentangan dengan jiwa dan ruh Muhammadiyah yang lebih memilih prinsip kemajuan.
“Sikap konservatif merupakan pengkhianatan terhadap tujuan pendirian Muhammadiyah. Percuma saja Anda kuliah di luar negeri jika saat pulang ke Tanah Air malah semakin konservatif,” Ujar Haedar.
Ia kemudian menegaskan bahwa visi kebangsaan dan keagamaan Muhammadiyah sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Dalam pandangan Muhammadiyah, Negara Pancasila adalah “Darul ‘ahdi wa al- Syahadah” yaitu negeri konsensus nasional (dar al’ahdi) dan tempat kesaksian (dar al-syahadah) untuk menjadi negeri yang aman dan damai (dar al salam) menuju kehidupan yang maju berdaulat dalam naungan ridha Allah SWT. Di dalam Pancasila pun telah terkandung nilai-nilai luhur agama yang sesuai Islam dan al-Quran.
“Muhammadiyah memandang bahwa negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila adalah hasil ijtihad kesepakatan (konsensus) para pendiri bangsa, di mana ruh seluruh silanya adalah ajaran Islam dan al-Quran,” Ujarnya.
Karena itu, Haedar mengimbau agar kader Muhammadiyah tidak bermimpi untuk membentuk negara Islam. Saat ini, Indonesia telah final dan tak perlu diubah dengan bentuk apa pun. “Untuk itu, kita tidak perlu mencari bentuk lain untuk bangsa ini,” pungkasnya.
Editor: Akhmad Khan
