ISLAMRAMAH.CO – Dalam usianya ke-95 tahun menurut kalender Hijriyah, Nahdlatul Ulama terus menjadi garda terdepan dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Tidak hanya itu saja, NU terus menjaga karakter kepribadian bangsa.
“Nahdlatul Ulama sebagai ormas Islam terbesar di Indonesia siap merawat bangsa ini, bukan hanya dalam geografi, melainkan juga dalam karakter kepribadiannya. Sebab merawat NKRI bukan hanya geografi, melainkan juga karakter budayanya”, ujar KH Said Aqil Siroj, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.
Kia Said menambahkan, bahwa budaya dapat dijadikan sebagai infrastruktur agama selama tidak bertentangan dengan agama. Dan itu sudah dilakukan oleh para ulama di masa lalu, misalnya Sunan Kalijaga yang menggunakan wayang sebagai medium untuk menyebarluaskan Islam.
Maka dari itu, peringatan Harlah NU ke-95 yang digelar di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat itu dimeriahkan oleh pagelaran wayang kulit sebagai upaya untuk melestarikan budaya bangsa yang memperkokoh spiritualitas kita sebagai umat dan warga.
Itulah sebenarnya esensi Islam Nusantara yang diharapkan dapat menjadi contoh untuk menjaga keragaman. Indonesia dapat dijadikan kiblat bagi peradaban dunia “Kita punya budaya yang mulia, itu maksud Islam Nusantara. Indonesia akan bisa menjadi kiblat peradaban umat Islam yang maju karena kita berhasil mengelola keberagaman dengan baik. Negara-negara di Timur-Tengah gagal mengelola perbedaan”, pungkas Kiai yang dikenal menguasai sejarah Islam itu.
Editor: Akhmad Khan
