ISLAMRAMAH.CO – Silaturahim kebangsaan yang digelar antara Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah meneguhkan kembali tentang masa depan Indonesia yang akan lebih baik di masa mendatang. Salah satu syaratnya kita harus mempunyai optimisme, bukan justru terjerumus dalam kubangan pesimisme.
Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Dr. H. Haedar Nashir meminta semua pihak agar mempunyai optimisme, karena Allah SWT akan selalu merahmati kita semua. “Tentang eksistensi dan masa depan Indonesia, kita harus mempunyai optimisme, Allah akan merahmati kita sampai Hari Akhir. Salah satu alasannya karena kita beriman dan bertakwa sesuai yang tertera di dalam al-Quran. Karena itu, saya meminta semua komponen bangsa untuk senantiasa beriman dan bertakwa. Pedoman kita dua: agama dan Pancasila”, tegas sosok kelahiran Bandung yang saat ini menetap di Yogjakarta.
Haedar Nashir menambahkan optimisme akan semakin kokoh karena Islam Nusantara dan Islam Berkemajuan saling bahu-membahu dan semakin erat. Jika NU dan Muhammadiyah bersatu padu, maka tidak ada kesempatan untuk tidak optimis menatap masa depan Indonesia.
“Keistimewaan Indonesia ini bukan hanya dari fisiknya, tetapi juga dari jiwanya. Sebagaimana dikatakan oleh Bung Karno, bahwa negeri ini mempunyai filosofis, yaitu Pancasila dan agama. Di situ ada cita-cita dan filosofi. Indonesia akan eksis jika cita-cita itu masih terus berkobar dalam setiap jiwa bangsa Indonesia”, pungkas sosok yang sangat sederhana itu.
