Membangun Solidaritas Kemanusiaan

KolomMembangun Solidaritas Kemanusiaan

Dunia terus menghadapi cobaan di mana-mana. saat ini, pandemi covid-19 yang melanda negara-negara di berbagai belahan dunia. Banyak negara yang sudah melakukan resesi, salah satunya Singapore.

Negara ini termasuk negara yang maju dan kaya. Tetapi, semenjak wabah Covid melanda dunia, sang singa Asia pun mulai resah dan merasakan dampak stabilitas ekonomi yang terus memburuk dan akhirnya masuk pada jurang resesi hingga ke angka minus 12,6 persen.

Saat ini, kita dikejutkan dengan kejadian ledakan dasyat yang menghantam pusat kota Lebanon. Berita ini pun langsung menggemparkan dunia. Betapa tidak, karena kota yang terkenal dengan julukan kota Paris dari Timur Tengah itu hancur bagaikan kota Hiroshima yang dijatuhi bom Atom. Saat ini 100 orang dikabarkan tewas dan melukai 4000 orang lebih, dan akan terus bertambah selama masih masa evakuasi korban.

Pada beberapa kejadian tersebut, membuat kita untuk semakin solid dalam membantu saudara kita yang sedang dalam kesusahan dan bencana. Apalagi dari dampak covid saat ini, khususnya Indonesia harus kita soroti lebih tajam. Begitu tajamnya dimulai dari terjadinya PHK dimana-mana, jual-beli yang menurun diikuti dengan perekonimian yang semakin menurun, bahkan banyak kasus kelaparan satu-persatu, menyuat ke publik.

Bagaikan satu anggota yang satu sakit, satu badan pun ikut merasakannya. Itulah yang kita rasakan saat ini. Melihat saudara kita dalam keadaan susah menghadapi kesulitan ekonomi dan bencana yang mereka hadapi saat ini. Selayaknya, kita ikut andil dalam meringankan beban yang mereka alami, dengan saling berbagi rezeki yang kita miliki, mengumpulkan bansos-bansos untuk disumbangkan kepada orang-orang yang membutuhkan. Dengan ini dibutuhkannya solidaritas yang luar biasa hingga kesulitan yang mereka alami dapat berkurang.

Baca Juga  Dukung Wamenag Jadikan Mapel PAI sebagai Instrumen Moderasi Beragama

Kata Emil Durkheim, solidaritas itu membangun hubungan antara kelompok maupun individu berdasarkan perasaan moral dan pengalaman emosional bersama. Jadi, emosinal kita bangkit ketika bencana apapun yang melanda saudara kita, karena eratnya persaudaraan yang terbangung di antara anak bangsa Indonesia.

Kita tentunya tak ingin melihat sesama anak bangsa, jatuh berguguran hanya karena tidak bisa makan, karena itu membangun kepekaan sosial dan solidaritas ditengah pandemi covid-19 menjadi sangat penting. Di tengah situasi yang begitu sulit saat ini. Menyemangati lainnya adalah tanggung jawab bersama untuk saling memotivasi dengan menyebarkan pesan-pesan positif, agar pandemi ini cepat berakhir.

Pada situasi inilah, momentum solidaritas sosial terus dibangun. Memberikan semangat untuk para pasien yang terjangkit penyakit covid-19 untuk kesembuhan mereka, dan tidak memberikan stigma negatif kepada mereka, terkadang stigma itu melekat pada seseorang, tak jarang membuat pasien covid-19 mendapatkan diskriminatif dari masyarakat dan mereka merasa tertolak di lingkungan sendiri, bahkan ada yang diusir dari kampungnya sendiri. Hal ini sangat memprihatinkan sekali, di saat keadaan semuanya membutuhkan kekompakan, bukan penolakan yang hanya membuat kegaduhan.

Walhasil, membantu sesama saudara kita yang sedang menghadapai kesusahan dan bencana adalah bukti solidaritas kemanusiaan yang nyata, saling mensupport dan tidak saling memberikan stigma negatif kepada pasien yang telah terjangkit covid-19.

Oleh: Fadhel Muhammad

Artikel Populer
Artikel Terkait