ISLAMRAMAH.CO, Setiap agama di muka bumi ini mengajarkan persaudaraan bagi sesama umat manusia. Tidak ada agama yang menganjurkan, apalagi mewajibkan umatnya untuk memusuhi umat agama lain. Islam pun demikian, senantiasa menganjurkan umatnya untuk menjalinan persaudaraan dengan umat agama lain. Di dalam Islam ada trilogi persaudaraan yang amat terkenal, yakni persaudaraan umat Islam (ukhuwah islamiyah), persaudaraan bangsa/negara (ukhuwah wathaniyah), dan persaudaraan umat manusia (ukhuwah basariyah).
Sesuai dengan nilai-nilai persaudaraan itu, Nabi Muhammad pun sesungguhnya telah memberikan contoh bagaimana menjalin persaudaraan dengan umat agama lain. Nabi tidak pernah membawa permusuhan dengan umat agama lain. Hal itu pun ditegaskan oleh pakar tafsir terkemuka Indonesia, Prof Dr Quraish Shihab, yang mengatakan bahwa setiap umat manusia adalah bersaudara karena merupakan keturunan dari bapak dan ibu yang sama, yakni Nabi Adam As. dan Ibunda Hawa.
Menurut Quraish Shihab, keteladanan persaudaraan itu juga ditunjukkan oleh Sahabat Nabi Ali bin Abi Thalib. Ali mengedepankan persauadaraan untuk perdamaian di antara umat manusia. “Sayyidina Ali berkata, jika engkau bertemu dengan seseorang, jika ia bukan saudaramu yang seagama, maka ia adalah saudaramu sekemanusiaan,” ujar Quraish Shihab dalam program Shihab & Shihab yang dipandu oleh Najwa Shihab, Senin (19/8).
Penulis Tafsir Al-Misbah ini lalu menjelaskan bagaimana ketika Nabi Muhammad SAW meneladankan persaudaraan dengan kaum Nasrani. Menurutnya, Nabi pun kerapkali membela umat agama lain jika memang terjadi ketidakadilan ataupun kedzaliman. Yang di lawan oleh Nabi adalah kedzaliman, tak pandang bulu, dari mana etnik atau bahkan agama yang Nabi bela.
“Meski berbeda menyangkut keyakinan dengan Tuhan, tapi itu tidak menghalangi Nabi Muhammad untuk menulis perjanjian. (Nabi) menjanjikan bahwa kalian (umat Nasrani) akan saya bela sebagaimana saya membela keluarga dekat saya,” pungkasnya.
