Penggunaan Bahasa Daerah Kunci Kesuksesan Dakwah Islam Nusantara

BeritaPenggunaan Bahasa Daerah Kunci Kesuksesan Dakwah Islam Nusantara

ISLAMRAMAH.CO, Dakwah Islam di Nusantara tak lepas dari peran bahasa daerah sebagai medium untuk menyampaikan pesan ajaran Islam kepada masyarakat di wilayah Nusantara. Di Sulawesi Islam disebarkan melalui bahasa khas daerah Sulawesi, begitu halnya di Jawa, Sumatera, Kalimatan dan berbagai daerah di Indonesia. Masyarakat belajar al-Quran, Hadis, Fikih sampai gramatikal Arab juga menggunakan bahasa daerah untuk memudahkan pemahaman terhadap ajaran Islam.

Menurut Guru Besar Universitas Nanzan, Jepang, Mikihiro Moriyama, strategi menggunakan bahasa daerah dinilai efektif karena bahasa daerah sebagai bahasa ibu lebih dekat secara psikologi maupun nurani. Karena itu, para pendakwah Islam di nusantara lebih memilih bahasa daerah daripada bahasa lain. “Bahasa daerah itu sebagai bahasa rohani karena dekat dengan hati,” kata Mikihiro Moriyama, pada Kongres Bahasa Indonesia XI di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Selasa (30/10).

Pria yang pernah tinggal di Pondok Pesantren Cipasung, Tasikmalaya, Jawa Barat juga mencontohkan pesantren di Jawa Barat secara umum menggunakan bahasa Sunda dalam menyampaikan ajaran-ajaran Islam kepada para santrinya. “Bahasa Sunda dipilih sebagai bahasa pengantar karena bahasa pertama bagi kebanyakan santri (Cipasung) adalah bahasa Sunda,” ujarnya.

Menurutnya, bahasa Sunda memainkan peran penting bagi perkembangan Islam di wilayah Jawa Barat. Hal itu karena bahasa Sunda lebih menyentuh hati bagi masyarakat Sunda itu sendiri. “Bahasa Sunda kiranya tetap memainkan peranan penting dalam ruang pribadi dan juga kehidupan keagamaan sebagai bahasa batin,” pungkasnya.

Artikel Populer
Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.