Semangat Kemanusiaan di Hari Idul Adha

KhazanahHikmahSemangat Kemanusiaan di Hari Idul Adha

Idul Adha merupakan salah satu dari dua perayaan tahunan bagi umat Islam. Hari raya Idul adha mengacu pada ibadah pengorbanan hewan yang dilakukan selama musim haji. Menyembelih hewan kurban adalah tindakan syukur dan pengabdian kepada Tuhan, serta tindakan sosial dari kebaikan hati terhadap orang lain, seperti membagikan daging hewan kepada orang miskin dan membutuhkan. Ada semangat kemanusiaan Islam yang ditekankan pada hari Idul Adha. 

Ketika umat Islam merayakan Idul Adha dengan keluarga dan kelompok masyarakatnya, orang-orang saling berbagi berkah dengan orang lain. Bagaimanapun, akan selalu ada cukup banyak orang yang membutuhkan dan menanti-nanti daging dari hewan kurban Idul Adha, untuk dinikmati di rumahnya. Semangat berbagi sangat identik dalam perayaan Idul Adha, seperti yang diperintahkan Allah SWT dalam al-Quran,

Agar mereka menyaksikan berbagai manfaat untuk mereka dan agar mereka menyebut nama Allah pada beberapa hari yang telah ditentukan atas rezeki yang diberikan Dia kepada mereka berupa hewan ternak. Maka makanlah sebagian darinya dan (sebagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir (QS. Al-Hajj: 28).

Berkurban merupakan tindakan mengorbankan hewan untuk Allah SWT, dan allah menerima pengorbanan tersebut bahkan sebelum darah hewan kurban menetes ke tanah. Meskipun begitu, tidak ada bagian dari hewannya yang dijadikan persembahan kepada Allah. Sebab di hadapan Allah, niat dan ketaatan di balik penyembelihan hewan itulah yang penting. Sebaliknya, seluruh hasil kurban berupa daging harus didistribusikan kepada sesama manusia, khususnya bagi yang membutuhkan. 

Penekanan pada manfaat kemanusiaan diulang dalam ayat lainnya dalam surat yang sama, Jika hewan telah dikorbankan, maka makanlah sebagiannya dan berilah makanlah orang yang merasa cukup dengan apa yang ada padanya (tidak meminta-minta) dan orang yang meminta (QS. Al-Hajj: 36). 

Baca Juga  Budaya Gotong-Royong Milenial

Menurut tafsirnya, dalam semangat melayani seluruh umat manusia, daging didistribusikan kepada orang miskin tanpa memandang latar belakang agama. Sebab, Nabi Muhammad SAW mengajarkan, sumbangkanlah amal untuk orang-orang dari semua agama (Musannaf ibn Abi Shaybah). 

Selain itu, sisi kemanusiaan kita bahkan dilatih melalui cara kita memperlakukan hewan kurban. Sebagai manusia, kita harus memperlakukan makhluk hidup lainnya dengan baik dan beradab. Dalam praktik kurban, Nabi Muhammad SAW menginstruksikan bahwa hewan yang dikurbankan harus disembelih dengan cara yang manusiawi, meminimalkan rasa sakit dan jangan membuat hewan merasa cemas.

Singkatnya, perayaan Idul Adha membawa kita pada semangat kemanusiaan yang tinggi. Berbagi dan bergotong-royong dalam kehangatan idul Adha, semestinya menjadi ajaran yang kuat tentang rasa kemanusiaan, yakni pentingnya cinta-kasih kepada seluruh umat manusia.

Selvina Adistia
Selvina Adistia
Redaktur Islamramah.co. | Pegiat literasi yang memiliki latar belakang studi di bidang Ilmu al-Quran dan Tafsir. Menuangkan perhatian besar pada masalah intoleransi, ekstremisme, politisasi agama, dan penafsiran agama yang bias gender.
Artikel Populer
Artikel Terkait