Islam Moderat ala NU

KolomIslam Moderat ala NU

Wajah Islam Indonesia yang moderat tercoreng oleh sebagian kelompok Islam radikal dan ekstrem. Kejadian persekusi yang dialami oleh keluarga almarhum Habib Segaf Al-Jufri pada Sabtu (08/08/20) di Solo, Jawa Tengah, merupakan sebuah tindak kriminal, juga bentuk perilaku intoleran. Jika hal ini dibiarkan, kelompok radikal tersebut akan terus menggerogoti moderatisme kita dari dalam. Lantas, seperti apa wajah Islam Indonesia yang moderat tergambarkan?

Indonesia, adalah sebuah negara dengan berbagai macam ras, suku, bangsa, dan agama. Tentu, dengan adanya berbagai macam perbedaan tersebut, kemungkinan terjadinya konflik horisontal ataupun ‘benthikan sosial’ sangat besar. Oleh karenya, perlu kesadaran berbagai pihak agar hal tersebut tidak terjadi, dengan mengedepankan sikap-sikap moderat dibanding sikap intoleran yang serampangan.

Selain disebut negara yang beragam dan majemuk, Indonesia merupakan negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia. Bahkan, kalangan internasional menyebut, Indonesia sebagai sebagai salah satu negara Islam yang moderat. Hal itu, lantaran Kementerian Luar Negeri Indonesia kerap kali mengampanyekan Islam moderat sebagai bagian dari identitas kebijakan luar negeri Indonesia, sehingga citra tersebut terkonstruksi di tatanan global.

Di Indonesia, salah satu ormas yang kerap mengampanyekan slogan Islam moderat adalah Nahdlatul Ulama (NU). Sejak kelahirannya pada tahun 1926, NU menjadi motor penggerak penjaga Islam moderat, Islam Wasathiyyah. Islam moderat atau Islam Wasathiyyah adalah wajah Islam yang lebih mengedepankan sikap toleransi, keseimbangan, dan keadilan, dibanding mendahulukan sikap radikal dan ekstrem seperti yang tergambar pada kejadian di atas.

Dalam hal ini, NU mempunyai empat prinsip dasar dalam membumikan Islam Moderat sebagai manhaj al-fikr dan manhaj al-taghayyur al ijtima’. Pertama, tawasuth, yaitu sikap berdiri di tengah, moderat, tidak ekstrem, tetapi memiliki sikap dan pendirian. Khairul umur awsthuha(sebaik-baiknya perkara adalah di tengah-tengah). Tawasuth merupakan nilai yang mengatur pola pikir, yaitu bagaimana seharusnya mengarahkan pemikiran yang moderat.

Baca Juga  Politik Islam dan Islam Politik

Kedua, tasamuh, adalah toleran. Sebuah pola sikap yang menghargai perbedaan, tidak memaksakan kehendak dan merasa benar sendiri. Nilai yang mengatur bagaimana harus bersikap dalam hidup sehari-hari, khususnya kehidupan dalam beragama dan bermasyarakat. Tujuan akhirnya adalah kesadaran akan pluralisme atau keragaman, yang saling melengkapi bukan membawa kepada perpecahan umat dan bangsa.

Ketiga, tawazun, berarti keseimbangan dalam pola hubungan atau relasi, baik yang bersifat antarindividu, antarkelompok, antarnegara dan rakyat, maupun manusia dan alam. Keseimbangan ini adalah suatu hubungan yang tidak berat sebelah, tidak menguntungkan pihak tertentu dan merugikan orang lain. Namun, masing-masing pihak mampu menempatkan dirinya sesuai dengan fungsinya tanpa mengganggu fungsi dari pihak yang lain. Harapannya tercipta sebuah kehidupan yang dinamis.

Terakhir, â€˜adalah. Yang dimaksud â€˜adalah adalah keadilan, yang merupakan pola integral dari tawasuth, tasamuh, dan tawazun. Keadilan inilah yang merupakan ajaran universal Islam. Setiap pemikiran, sikap dan relasi, harus diselaraskan dengan nilai-nilai keadilan. Pemaknaan keadilan yang dimaksud di sini adalah keadilan sosial, yaitu nilai kebenaran yang mengatur totalitas kehidupan politik, ekonomi, budaya, pendidikan, dan sebagainya. Sejarah membuktikan bagaimana Nabi Muhammad SAW mampu mewujudkannya dalam masyarakat Madinah. Begitu juga Umar bin Khattab dan Khulafaur Rasyidin lainnya yang telah meletakkan pondasi yang fundamental bagi peradaban Islam yang agung.

Keempat poin di ataslah yang merupakan landasan NU dalam menerapkan Islam moderat di Indonesia yang bisa kita contoh. Kiranya perlu, untuk terus menjaga sikap tawasuth, tasamuh, tawazun dan ‘adalah di manapun kita berada, serta mengamalkannya dalam pergaulan sehari-hari. Sebab, menjaga moderastisme, berarti menjaga Indonesia. Menjaga Indonesia, berarti menjaga Islam. Islam Indonesia adalah Islam yang moderat.

Oleh: Fatihul Afham

Artikel Populer
Artikel Terkait