ISLAMRAMAH.CO, Moderasi Islam menjadi salah satu watak dan karakter utama al-Azhar Mesir. Perhatian al-Azhar pada moderasi Islam karena semata-mata hendak membumikan esensi ajaran Islam.
Pesan tersebut disampaikan Grand Syaikh al-Azhar, Syaikh Ahmed Tayyeb dalam pidato pembukaan Konsultasi Tingkat Tinggi (KTT) Ulama dan Cendekiawan tentang Wasatiyyah Islam di Istana Bogor. “Moderasi merupakan salah satu bentuk manifestasi kasih-sayang Tuhan kepada makhluk-Nya. Prinsip yang dianut dalam Islam adalah kemudahan dan menghindari pemaksaan”, ujar Syaikh Ahmed Tayyeb.
Al-Azhar, menurut Grand Syaikh, senantiasa menggunakan metode pengajaran yang dibangun di atas prinsip moderasi Islam. “Para pelajar dan mahasiswa al-Azhar akan diajarkan paham yang moderat dalam memahami al-Quran dan hadis. Mereka akan diberi pemahaman perihal pentingnya budaya dialog dan keniscayaan perbedaan, sehingga mereka dapat menghormati pendapat pihak lain”, tegas Grand Syaikh al-Azhar.
Secara khusus Syaikh Ahmed Tayyeb menegaskan, bahwa mereka yang belajar dan kuliah di al-Azhar dijamin tidak ada yang menjadi teroris dan takfiri. “Saya pastikan bahwa al-Azhar tidak mengajarkan paham takfiri, dan tidak mungkin ada teroris dan takfiri lulusan dari al-Azhar. Sejak lama al-Azhar mengajarkan mazhab Imam Abul Hasan al-Asy’ari. Kita tidak diperbolehkan mengafirkan mereka yang dalam shalatnya menghadap kiblat. Kita kita berhak mengeluarkan orang lain dari keimanan, kecuali memang orang itu memilih jalan kufur sesuai dengan pilihan dirinya”, pungkasnya.