Belajar Agama di Dunia Maya

KolomBelajar Agama di Dunia Maya

Kecanggihan internet telah mendominasi kehidupan manusia saat ini. Tidak heran, Banyak orang bergantung kepada kemampuan internet untuk mendapatkan pengetahuan. Komputer, Laptop, TV, dan smartphone yang terhubung dengan internet, secara instan dapat menunjukkan hal-hal yang ingin kita ketahui, tepat saat kita ingin mengetahuinya. Zaman sekarang, nampaknya belajar Islam yang penting ada niat, dan ada jaringan internet.

YouTube, di antaranya, merupakan salah satu media yang lazim digunakan untuk mempelajari berbagai hal baru, tidak terkecuali, pengetahuan agama. Belajar Islam melalui Youtube memang sangat memungkinkan. Pasalnya, selain konten-konten pembelajaran agama, berupa ceramah, film, dan lain sebagainya, memang tersedia, aksesnya pun mudah. Bagaimanapun, niat untuk belajar adalah baik dan perlu didukung.

Kalangan pesantren, perguruan tinggi agama, atau siapapun yang merasa belajar Islam dengan cara yang sebenar-benarnya, boleh saja jika cemburu atas peluang masyarakat awam untuk menambah pengetahuan agama melalui penggunaan teknologi informasi dan media sosial ini, ternyata lebih terbuka, instan, dan mudah dari yang pernah kita tempuh di pondok-pondok pesantren.

Namun, kita perlu menyadari bahwa memperoleh pengetahuan dari Youtube, media sosial, atau apapun media yang berdasarkan jaringan internet, merupakan bagian dari perkembangan masyarakat yang mengikuti zamannya. Belajar Islam dari Youtube adalah kemungkinan yang tidak dapat dihindarkan dari kultur masyarakat modern yang ada saat ini. Kita boleh prihatin, tetapi juga harus optimis. Keterampilan literasi informasi yang dibutuhkan tidak terlalu sulit untuk dipahami atau diajarkan, bahkan memiliki preseden yang kuat dari tradisi Islam sendiri.

Literasi informasi, yaitu ‘belajar bagaimana belajar’ di era informasi, sangat penting bagi masyarakat yang bergantung pada internet. Abad kita saat ini dipenuhi oleh data dan informasi yang amat berlimpah, sehingga perubahan akan terus terjadi secara konstan. Maka, kemampuan seorang individu untuk menemukan, mengevaluasi, menggunakan, dan mengkomunikasikan informasi, menjadi kompetensi manusia paling penting di abad ke-21.

Literasi informasi baru dianggap penting di zaman sekarang, sementara tradisi intelektual Islam selama berabad-abad telah mempraktikannya. Dalam sejarah perkembangan agama Islam, misalnya, sebagian besar pengetahuan bersandar pada periwayatan, yakni kegiatan penerimaan dan penyampaian informasi yang dilakukan secara bersambung. Di dalam Islam, mata rantai keilmuan itu sangatlah penting agar dapat menilai informasi yang datang. Sebagai Muslim, verifikasi kebenaran, penelusuran sumber, dan manajemen pengetahuan, sejak dulu telah menjadi komponen penting dalam belajar agama.

Baca Juga  Propaganda Fitrah Gender

Dibanding yang lain-lain, memilih guru atau sumber informasi adalah langkah pertama dan paling utama dalam belajar Islam, di manapun, apalagi di dunia maya. Muhammad bin Sirin, Imam besar Ahlussunnah dari generasi Tabi’in pernah berkata, Sesungguhnya ilmu agama (yang kamu pelajari) adalah agamamu (yang akan membimbingmu meraih ketakwaan kapada Allâh), maka telitilah dari siapa kamu mengambil (ilmu) agamamu.

Saat ini di YouTube, para ustadz yang aktif memberikan pengajian dapat dikategorikan ke dalam dua aliran pemikiran Islam, yaitu Islam fundamentalis dan Islam moderat. Yang masing-masing mengantongi argumentasi yang dibackup dalil-dalil, manhaj, bangunan ide hingga epistemologi yang mendasarinya.

Kategori ini merupakan hal yang perlu diperhatikan saat meneliti guru atau ustadz yang akan diikuti melalui Youtube. Ustadz dengan corak pemikiran fundamentalis, umumnya memberikan pemahaman agama yang sangat literal terhadap ajaran Islam, dan berorientasi pada model Islam arab. Sedangkan ustdaz dari golongan mayoritas Muslim di negeri ini, yaitu Islam moderat, mengajarkan paham keagamaan yang mengambil jalan tengah, tidak ekstrem kanan dan tidak pula ekstrem kiri, mengedepankan nilai-nilai toleransi dan harmonisai

Ulama dan ustadz moderat yang mengayomi pandangan umat Islam di Indonesia, dapat dijangkau melalui beberapa channel Youtube, seperti Quraish Shihab, Arrazi Hasyim, NU Channel, Islam Ramah TV, Al-Bahjah TV, dan lain sebagainya. Mengikuti ulama moderat di YouTube adalah cara mudah dan aman belajar Islam, walaupun hanya melalui YouTube. Begitu pual di media sosial lainnya, banyak juga kiai dan para cendikiawan Muslim tanah air yang aktif berbagi pengetahuan dan merespons isu-isu keagamaan yang sangat baik untuk diikuti.

Singkatnya, kita harus percaya dan mengikuti pandangan para ahli Imu yang memenuhi syarat untuk mengajarkan ajaran Islam yang rahmatan lil ‘alamin. Kita juga perlu sadar dan selektif dalam mengikuti pandangan agama yang bertebaran di internet. Karena, sebagaimana ulama Muslim yang terkadang memiliki pendapat dan pandangan yang berbeda, komunitas ilmiah juga berbeda-beda satu dengan lainnya, maka sangat disarankan dengan semangat yang sama untuk mengikuti pendapat mayoritas (jumhur), konsensus (ijma’), dan menghindari pendapat yang asing dan tidak lazim (syadz). Belajar Islam sangat memungkinkan disesuaikan dengan perkembangan teknologi serta tetap menjaga prinsip-prinsip yang menopang tradisi ‘belajar Islam’ terdahulu.

Selvina Adistia
Selvina Adistia
Redaktur Islamramah.co. | Pegiat literasi yang memiliki latar belakang studi di bidang Ilmu al-Quran dan Tafsir. Menuangkan perhatian besar pada masalah intoleransi, ekstremisme, politisasi agama, dan penafsiran agama yang bias gender.
Artikel Populer
Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.